Jumat, 12 Maret 2010

Sejarah Batik Paseban Cigugur

Menggali nilai budaya tradisional merupakan komitmen yang ditumbuh kembangkan di tataran masyarakat Cigugur- Kabupaten Kuningan-Jawa Barat. Hal inilah yang membuat masyarakat Cigugur tetap eksis dalam budaya lokalnya di tengah arus budaya lain yang hadr dalam era global. Hadirnya batik Paseban Cigugur merupakan satu fenomena menarik untuk dikaji.
Batim Paseban Cigugur telah dirancang dalm 6 tahun terakhir di sebuah pusat pengembangan budaya Cagar Budaya Nasional Gedung Paseban Tri Panca Tunggal Cigugur. Konsep batik paseban Cigugur diambil dari sebagian relief dan seni ukir khas yang terdapat di Paseban Tri Panca Tunggal yang juga merupakan seni relief dan ukir klasik yang sarat dengan nilai filosofi. Mengingat gedung Paseban sendiri merupakan monument sejarah yang telah berdiri sejak 1840, didirikan oleh pangeran Madrais Sadewa Alibassa Kusumah Wijaya Ningrat seorang putra mahkota Pangeran Gebang yang mengungsi ke Desa Cigugur dikarenakan dihancurkannya Kepangeranan Gebang oleh Belanda yang dianggap sebagai pemberontak dalam misi-misi penjajah karenamereka memegang teguh nilai-nilai nasionalisme, kemanusiaan dan budaya tradisi bangsa.
Lhiornya batik Paseban Cigugur diprakarsai oleh Pangeran Djatikusumah sebagai cucu atau keturunan ke tiga dari pangeran Madrais.Beliau memberikan konsep batik Paseban Cigugur kepada seniman-seniman yang ada disekitar Paseban. Selama 6 tahun terkumpul lebih dari 200 motif, maka sejak bulan Juni 2006 dimulai pelatihan-pelatihan membatik pada masyarakat sekitar.Pada tanggal 15 Oktober 2006 Batik Paseban Cigugur diresmikan lahir dan menyemarakkan seni adiluhung batik tulis bangsa ini. Hal ini bertujuan pula untuk memperkenalkan lebih jauh kepada masyarakat mengenai nilai-nilai filosofi dalam penerapan yang berbeda yang dapat dilihat dalam seni batik tulis dan mudah-mudahan akan dapat memberikan arti baru yang lebih bermakna dan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat dan bangsa. Jauh sebelumnya tidak pernah ada sejarah seni batik di Cigugur.Kiranya kini kami hendak mengukir sejarah untuk bangsa dan dunia. Karya ini kami persembahkan untuk eksistensi bangsa dan peradaban manusia pada titik kesadaran Titits Tulis Kodrat Illahi. Sehingga kita dapat kembali pada kesadaran diri sebagai manusia yang cinta dan bangga akan budaya sendiri...semoga...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar