Sabtu, 13 Maret 2010

Makna Motif Batik Paseban Cigugur

Geger Sunten
Secara filosofis Geger Sunten mengandung makna suatau tempat yang dijadikan sebagai tempat untuk berintrospeksi,berperang, melawan ego diri (perang mandalerang) Geger sunten dapat pula diartikan sebagai benteng pertahanan yang mampu menahan serangan dari luar. Manusia hendaknya mampu membentengi diri dari pengaruh-pengaruh yang berasal dari luar.

Makna Motif Batik Paseban Cigugur

Rereng Kujang
Secara filosofis kujang berarti kukuh kana jangji ( kukuh pada janji ), janji yang harus kita kukuhkan kembali pada kesadaran diri sebagai manusia dan kesadaran pribadi sebgai bangsa.

Makna Motif Batik Paseban Cigugur

Sekar Galuh
Sekar memiliki arti kembang. Galuh dari kata galeuh yang memiliki arti inti kehidupan. Secara filosofis sekar Galuh mengandung makna bahwa manusia hendaknya melestarikan nilai-nilai adikodrati yang telah ada sejak awal secara berkesinambungan antar generasi.

Makna Motif Batik Paseban Cigugr

Rereng Pwah Aci
Rereng Pwah Aci merupakan gambaran sosok perempuan sunda yang memiliki peran penting dalam keberlangsungan kehidupan pribadi, keluarga dan sosial. Perempuan sunda adalah sosok yang kuat,teguh, memiliki peranan penting dan mampu berkarya sepanjang hidupnya.

Makna Motif Batik Paseban Cigugur

Oyod Mingmang merupakan gambaran akar yang saling berkaitan sehingga membentuk satu kekuatan yang utuh yaitu kekuatan persatuan dan kesatuan yang memiliki dasar adikodrati. Manusia memiliki akar kepribadian, akar budaya dan akar bangsanya masing-masing. Perbedaan yang ada hendaknya menjadi kekuatan untuk tidak saling merusak antara satu akar budaya dengan akr budaya yang lain.

Makna Motif Batik Paseban Cigugur

Mayang Segara
Mayang segara merupakan gambaran keagungan, keindahan samudera yang luas dan dalam sebagai simbol refleksi dari adanya alam raya dan alam raga. Mayang segara menyiratkan bahwa manusia hendaknya keluasan hati bagaikan luas dan dalamnya samudera.

Jumat, 12 Maret 2010

Adu Manis
Batik bermotif adu manis biasanya biasanya digunakan pada saat acara perkawinan. Adu manis merupakan lambang menyatuinya dua insan yang selaras dan harmonis dalam mengarungi niduk rumah tangga.
Sejarah Batik Paseban Cigugur

Menggali nilai budaya tradisional merupakan komitmen yang ditumbuh kembangkan di tataran masyarakat Cigugur- Kabupaten Kuningan-Jawa Barat. Hal inilah yang membuat masyarakat Cigugur tetap eksis dalam budaya lokalnya di tengah arus budaya lain yang hadr dalam era global. Hadirnya batik Paseban Cigugur merupakan satu fenomena menarik untuk dikaji.
Batim Paseban Cigugur telah dirancang dalm 6 tahun terakhir di sebuah pusat pengembangan budaya Cagar Budaya Nasional Gedung Paseban Tri Panca Tunggal Cigugur. Konsep batik paseban Cigugur diambil dari sebagian relief dan seni ukir khas yang terdapat di Paseban Tri Panca Tunggal yang juga merupakan seni relief dan ukir klasik yang sarat dengan nilai filosofi. Mengingat gedung Paseban sendiri merupakan monument sejarah yang telah berdiri sejak 1840, didirikan oleh pangeran Madrais Sadewa Alibassa Kusumah Wijaya Ningrat seorang putra mahkota Pangeran Gebang yang mengungsi ke Desa Cigugur dikarenakan dihancurkannya Kepangeranan Gebang oleh Belanda yang dianggap sebagai pemberontak dalam misi-misi penjajah karenamereka memegang teguh nilai-nilai nasionalisme, kemanusiaan dan budaya tradisi bangsa.
Lhiornya batik Paseban Cigugur diprakarsai oleh Pangeran Djatikusumah sebagai cucu atau keturunan ke tiga dari pangeran Madrais.Beliau memberikan konsep batik Paseban Cigugur kepada seniman-seniman yang ada disekitar Paseban. Selama 6 tahun terkumpul lebih dari 200 motif, maka sejak bulan Juni 2006 dimulai pelatihan-pelatihan membatik pada masyarakat sekitar.Pada tanggal 15 Oktober 2006 Batik Paseban Cigugur diresmikan lahir dan menyemarakkan seni adiluhung batik tulis bangsa ini. Hal ini bertujuan pula untuk memperkenalkan lebih jauh kepada masyarakat mengenai nilai-nilai filosofi dalam penerapan yang berbeda yang dapat dilihat dalam seni batik tulis dan mudah-mudahan akan dapat memberikan arti baru yang lebih bermakna dan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat dan bangsa. Jauh sebelumnya tidak pernah ada sejarah seni batik di Cigugur.Kiranya kini kami hendak mengukir sejarah untuk bangsa dan dunia. Karya ini kami persembahkan untuk eksistensi bangsa dan peradaban manusia pada titik kesadaran Titits Tulis Kodrat Illahi. Sehingga kita dapat kembali pada kesadaran diri sebagai manusia yang cinta dan bangga akan budaya sendiri...semoga...